Baiklah, melanjutkan artikel Bagian 1, sekarang saya tuliskan tentang paruh kedua dari presentasi “Indonesian Mysteries and Historical Fiction” dalam forum AFCC.
Di sesi kedua, saya bicara tentang proses kreatif yang saya lakukan saat menulis buku-buku cerita misteri dari seri Cerita Misteri Favorit. Sebetulnya sebelum presentasi saya sudah membuat semacam outline berisi hal-hal penting yang akan saya sampaikan di secarik kertas. Saya hapalkan isinya. Kepakai? Gak! Semua bubar jalan dan saat detiknya, saya bicara saja, tanpa bantuan outline. Akibatnya, volume suara saya sempat naik turun. Karena kadang saya berfikir sambil bicara yang menyebabkan outcome suara jadi kendor *ingat, ini tidak baik ya – yeah I should have followed my outline*
Presentasi saya dimulai dengan sharing tentang…
Langkah-Langkah dalam menulis
yang diawali dengan:
- Ideas digging
- Resecarch
- Plotting
- Writing
Simple kan?
Saya juga sedikit sharing tentang apa yang terjadi di dalam otak saya saat saya pada akhirnya memutuskan untuk menulis novel misteri dengan latar belakang sejarah.
Ruwet? Percayalah, isi otak saya jauh lebih complicated dari bagan di atas…
Dan lagi saya punya ini……
Jelas?
Selanjutnya saya membagi cerita yang berhubungan dengan penciptaan buku “Misteri Kota Tua” dan “Misteri Kampung Hitam” mulai dari :
- Mengapa saya memilih kedua setting ini, yaitu Kampung Sewan dan Purworejo
- Latar belakang sejarah apa di kedua kota tersebut yang saya ambil dan mengapa.
Dalam presentasi sebelumnya, Mbak Herdi mengatakan bahwa buku-buku saya “giving the voice to the underrepresented”, memberi suara pada kaum yang selama ini terpinggirkan atau tak terperhatikan. Terus terang, sebelumnya saya tidak pernah berpikir sampai ke sini. Latar belakang sejarah yang saya ambil untuk buku Misteri Kota Tua adalah peristiwa “penggedoran” Tionghoa Benteng saat revolusi kemerdekaan. Sementara dalam buku Misteri Kampung Hitam, latar belakang sejarah yang dipakai adalah peristiwa pengusiran para keturunan KNIL dari Afrika (Ghana). Kedua peristiwa tersebut terjadi selama masa revolusi 1945-1946 yang sering dikenal dengan nama “Period Bersiap”.
Selanjutnya saya share tentang proses research untuk kedua buku tersebut. Ceritanya hampir-hampir mirip dengan yang pernah saya share di Artikel ini :
Behind the scene – Misteri Kota Tua
Behind the scene – Misteri Kampung Hitam.
Singkat cerita, presentasi selesai dan ada sesi tanya jawab.
Pertanyaannya apa saja, saya lupa. Tetapi ada satu yang saya ingat betul sampai sekarang yaitu pertanyaan dari audience yang berpakaian tradisional salah satu negara Asia.
Pertanyaannya : “Are you a historian?”
Wah, saya jawab “No. I am an architect by education but now working in a financial institution. But I love history and writing. So I do not exactly know what I am” Jawaban diikuti a lot of senyum lalu tawa. Saya saja bingung kenapa begitu apalagi yang nanya.
Lalu ada celetukan : “yeah, it is nice to be able to do a lot of things…” Ah, Sir, you never stand on my shoes kan… tidak tahu betapa padatnya hidup saya di tengah kewajiban domestik, kesibukan dengan keluarga tercinta dan kegilaan pekerjaan (ini jawaban dalam hati saja sih… hehe..)
Setelah itu acara selesai. Dan ternyata…. di presentasi itu ada seorang seniman AFCC yang menggambar karikatur tentang presentasi kami. Ini dia penampakan si Artist yang sedang sibuk bekerja
Dan ini dia hasil karyanya
Karikatur di atas dipamerkan di venue selama event bersama-sama dengan karikatur dari sesi-sesi lainnya.
Oiya, Mbak Herdi dan saya sempat berfoto sejenak di salah satu sudut perpustakaan sesaat setelah presentasi. Latar buku-buku di belakang itu bukan beneran tetapi quilt dari kain perca. Bagus ya.
Demikian sharingnya. Semoga bermanfaat. Untuk tulisan lain tentang AFCC 2017 bisa dilihat di sini :
Dari AFCC 2017 : Sesi Indonesian Mystery and Historical Fictions – Part 1
Dari AFCC 2017 : Illustrator Gallery
Dari AFCC 2017 : Indonesian Pavilliun
Dari AFCC 2017 : Venue & Acvitities
Dari AFCC 2017 : Sesi Yang Saya Ikuti – Part 1
Dari AFCC 2017 : Sesi Yang Saya Ikuti – Part 2
Dari AFCC 2017 : Liputan di Majalah Tempo
Dari AFCC 2017 : Video – Sesi Indonesian Mysteries and Historical Fiction