Setelah lewat 2 bulan, baiklah saya posting, intisari dari joint presentasi yang saya lakukan bersama dua penulis buku anak kesohor Mbak Dian Kristiani dan Mbak Arleen Alexandra di forum Gramedia Writer and Reader Forum (GWRF) bulan April 2018 lalu di Perpustakaan Nasional di Jakarta yang baru saja diresmikan.
Acara dipersiapkan dengan sangat baik oleh panitia dari Gramedia. Masing-masing pembicara bahkan dibuatkan flyer cantik seperti di bawah ini :
Sesi “Buku Anak untuk Kids Jaman Now” dimoderatori oleh Mbak Indy Natalia. Slot waktunya 2 jam dan ternyata cepat berlalu 🙂 karena materinya banyak dan padat. Sesi dibuka oleh Mbak Indy dan dimulai dari presentasi Mbak Arleen.
Begini ceritanya….
Foto dari FB Mbak Anisa Widiyarti
Statistik yang menarik tentang Generasi Kids Jaman Now.
Mbak Arleen membuka presentasi dengan apik, dengan merunutkan sifat dan perilaku dari generasi ke generasi. Materi ini disampaikan secara lengkap sekali oleh Mbak Arleen. Jadi, Kids Jaman Now, yang menjadi target pembaca dari buku-buku anak Picture Book dan Novel Young Adult yang ditulis saat ini adalah “Generation Alpha” yang lahir di tahun 2010 ke atas dan “Generation Z” yang mulai bernafas antara tahun 1995 hingga 2010. Ciri umum dari anak-anak di generasi ini adalah tech savviness, alias sangat melek teknologi, bahkan sejak lahir sudah kenal telepon seluler dan dan sangat tidak sabar, serta self absorbed Mbak Arleen juga memberikan beberapa contoh buku penulis luar untuk Gen Z dan Gen Alpha. Dan cocok! Si Kakak yang Gen Z memang (dulu) suka Captain Underpants dan Diary of a Wimpy Kids.
Foto dari Instagram Mbak Indy Natalia
Pergeseran Penekanan dari Plot ke Karakter
Mbak Arleen menganalisis bahwa selama jangka waktu pergantian dari generasi ke generasi tersebut telah terjadi pergereseran dalam gaya bercerita di buku-buku anak, dari plot ke karakter, dari detail situasi dan seting menjadi dekripsi karakter dan inner conflictnya. Lebih jauh, Mbak Arleen mereferensikan website Katie Davies, seorang pengarang, trainer dan direktur sekolah menulis buku anak, untuk mendapatkan ilmu cara menulis buku anak yang baik. Link ke website tersebut ada di sini, Selain itu Mbak Arleen juga mengutip dan mengamalkan teori Donald Mass, seorang pengarang dan literary agent tentang cara menjadikan “karakter” sebagai jiwa dari tulisan. Website Donal Mass ada di sini. Silakan dipelajari sendiri ya teorinya. Dan jangan lupa dipraktekkan. Mbak Arleen sudah melakukannya. Hasilnya, bisa dilihat dari karya-karyanya yang banyak dan bagus-bagus.
Bekerjasamalah dengan Ilustrator dan jangan lupakan humor!
Foto diambil oleh Mbak Dian Onassis
Mbak Dian Kristiani memberikan banyak tips lanjutan tentang bagaimana membuat buku anak yang menarik untuk anak. Untuk membuat cerita yang relevant, maka banyak-banyaklah mencuri dengar pembicaraan anak-anak dan menjadikannya ide tulisan (pantas tulisan dalam buku bergambar dan komik Mbak Dian begitu nyambung sama kids jaman now ya). Berilah ruang bagi ilustrator untuk menyampaikan text dalam bentuk gambar dan jangan lupa memasukkan unsur humor. Nah, kalau humor, saya rasa semua sudah tahu kalau ini adalah ciri khas Mbak Dian yang membuat karya-karyanya segar dan tidak membosankan.
Jadikan tokoh Anak sebagai “hero” of the story
Sesi saya lebih menekankan pada penciptaan novel anak. Mulai dari pemilihan genre, tema, dan langkah-langkah membuat novel dengan penekanan pada setting dan karakter anak sebagai hero of the story yang punya daya dan bisa mengambil keputusan sendiri. Saya singgung sedikit tentang teori “Child Agency” yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa anak-anak sebagai karakter dalam suatu karya fiksi harus diberi “suara”
Apa maksudnya? Artinya, anak-anak digambarkan sebagai individu yang dapat bertindak secara independen, aktif, rasional, dan dapat memecahkan masalah serta menentukan nasib atau tindakan mereka sendiri. Relevan sekali dengan karakter kids jaman now kan?
Saya tidak terlalu mendalam membahas hal ini karena ilmu saya juga terbatas. Dalam menyusun bahan presentasi saya mendapatkan referensi beberapa jurnal ilmiah dari Mbak Herdiana Hakim.
Studi kasus yang saya gunakan adalah buku-buku Serial Misteri Favorit.
Foto diambil dari Instagram Mbak Lela Niwanda
Ini saya lagi bicara bukan nyanyi (foto koleksi Mbak Wylwera Windayana)
Di penghujung acara, saya sempat melakukan ini : tandatangan bak pesohor haha 🙂Foto diambil dari Instangram Mbak Irma
Lalu, foto-foto juga dengan sesama penulis yang sudah hadir di acara itu dan bersama pengisi acara :
Terimakasih Panitia, yang telah menggagas hingga mengemas acara yang seru ini. Juga Mbak Indy, Mbak Dian, Mbak Arleen dan semua yang sudah hadir. Semoga sharingnya bermanfaat. Oiya, terimakasih juga untuk Kakak-Kakak dari taman bacaan Manca Ceria yang sudah banyak membantu saya saat acara 🙂