……Novel Misteri Kampung Hitam merupakan novel anak-anak
yang menggambarkan bagaimana psikologi dan tingkah polah anak-anak jika
dihadapkan pada sebuah situasi tertentu…. (Yunita Rahayuningsih, 2016)
Kebiasaan saya saat sedang tidak punya kerjaan adalah mem-browsing nama saya sendiri di internet. Dan…dari kegiatan super iseng itu, baru-baru ini saya menemukan tautan ke sebuah karya tulis, skripsi, tepatnya yang ditulis oleh salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Yunita Rahayuningtyas di tahun 2016. Judul skripsinya adalah “Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Misteri Kampung Hitam Karya Yovita Siswati”
Selama ini, dalam proses menciptakan karakter, cara-cara yang saya gunakan sederhana sekali. Proses penciptaan karakter dalam buku-buku saya pernah saya share di artikel Bagaimana Saya Menciptakan Karakter Dalam Novel Saya, Menciptakan Karakter Anak Perempuan Dalam Novel Anak, Behind the Characters – Seri Fabel Persahabatan. Cara-cara saya memang cuma segitu saja karena I know neither complicated nor sophisticated theories. Jadi, sangat menarik mencermati bagaimana orang lain, dalam hal ini adalah akademisi, meneliti karakter dalam novel yang saya buat ditinjau dari sisi perkembangan kepribadian anak-anak lewat analisis psikologi sastra anak.
Pemilihan psikologi sastra sebagai kerangka teori untuk membedah novel
Misteri Kampung Hitam karya Yovita Siswati ini bukan tanpa alasan. Pemilihan
teori tersebut didasarkan pada uniknya penggambaran tokoh utama, yang
notabene anak-anak pada novel tersebut (Yunita Rahayuningsih, 2016)
Hasil penelitan lengkap bisa didownload di internet. Silakan googling dengan keyword judul novel ini.
Pembahasan menarik bisa ditemukan tentang karakter dan perwatakan dalam sastra anak yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang Psikologi Sastra. Seterusnya, si penulis melakukan analisis karakter Julia dan Arkan, dua tokoh utama dalam novel Misteri Kampung Hitam, dengan teramat sangat detail dan mendalam seakan-akan mereka adalah manusia nyata yang hidup, merasa dan berpikir.
Hal bermanfaat lain dari membaca karya tulis ini adalah saya jadi tahu tentang teori tahapan perkembangan psikososial anak-anak sesuai dengan umurnya.
Yang tidak asyik dari karya tulis ini adalah : adanya beberapa kali kesalahan penyebutan nama saya, typo error kecil yang sangat mengganggu (*sigh*) dan sinopsis buku yang panjaaaang sekali sehingga jadinya spoiler banget, serasa membaca bukunya secara utuh saja. Dengan alasan itu pula saya tidak menyertakan link di dalam artikel ini.
In the end of the day, ada dua hal yang bisa saya petik. Pertama, karya tulis ini bisa membuat saya semakin mengerti karakter yang saya ciptakan sendiri (funny, isn’t it, speaking of not really understanding the fictional persons that you create in your own book). Namun di sisi lain, analisis-analisis ini bisa menjadi terlalu njelimet untuk dapat dipahami penulis awam, tanpa latar belakang pendidikan sastra, macam saya ini dan akhirnya saya malah jadi pusing sendiri. Namun demikian, untuk para pencari pengetahuan dan para kalangan haus ilmu, karya tulis ini sangat bisa menambah wawasan.
Jadi, seperti apakah cara terbaik untuk menciptakan karakter yang berbobot, komplit dan menarik? Trust your insting sajalah. You author, you just create and then write. Let the academician, think of some never-heard-of theories that can fit the characters you’ve made.
Disclaimer : kata-kata terakhir bukan nasehat yang baik dan benar….
Detail buku bisa dilihat di SINI
Cerita behind the scene ada di SINI
Daftar buku-buku seri Misteri Favorit lainnya bisa dilihat di SINI