Wajah Lilis yang putih memerah. Kepangnya disabetkan ke belakang dengan kesal. “Pertama aku menjadi pembohong dengan membohongi ibumu. Lalu aku membuat orang cedera dengan ketapelku. Kemudian kita ditangkap polisi dan sekarang menjadi pelarian!”
“Bukan, bukan pelarian,” ralat Rakha. “Tapi buronan!”—
Ya. Cuplikan halaman 117 buku Misteri Kota Lautan Api menjadi pembuka resesnsi buku ini di blog mewrimembaca.blogspot.com. Blog ini ditulis oleh Fatiah Nur Madina.
Pokoknya penggila riddle harus baca. Karena, diantara buku seri misteri favorit yang lain, buku ini sepertinya riddlenya paling banyak. Dan buku ini juga sepertinya paling tebal sejauh ini (yaterus?)
Nah, kalau yang di atas adalah paragraf penutupnya. Untuk lengkapnya silakan di klik di sini
Thanks Fatiah yang sudah meresensi buku ini. Yes this book is made for all riddles addict out there 🙂