Mengapa menulis buku rohani? Pertanyaan ini sesekali saya dengar dari beberapa pembaca saya. Hmmmm jujur alasan awalnya adalah karena si Kakak, anak sulung saya pernah tertangkap basah melarikan diri dari pelajaran Bina Iman di sekolahnya 🙂 🙂 Ditambah lagi acara melarikan diri itu harus diakhiri dengan peristiwa kejar-kejaran dengan satpam sekolah, dimana Si Kakak lari-lari muterin sekolah, kantin, lapangan, kelas-kelas dan para satpam membagi tugas, ada yang ngejar, ada yang jaga di gerbang sekolah depan dan belakang 😦 Beruntung di penghujung acara pengejaran si Kakak sukses ditangkap dan dikembalikan lagi ke habitatnya di kelas.
Satu hal yang mengusik, sepanjang acara pengejaran si Kakak berteriak pilu “Gak mau ikut pelajaran agamaaaaa! Boseeeen!” Jeger! Well, kalau dipikir, dibaca, diperhatikan memang buku bacaan pelajaran agama di sekolah ya begitu-begitu saja. Jadilah saya tergerak untuk membuat buku yang menggali kisah-kisah dalam Kitab Suci. Saya berniat menulis buku rohani bukan untuk menjadi buku pengganti pelajaran agama di sekolah karena buku agama sekolah tentu harus tunduk pada kurikulum tertentu. Tujuan saya hanya satu, membuat si Kakak dan anak-anak lain sebayanya tertarik dulu pada kisah-kisah dalam Kitab Suci, bila mereka sudah tertarik, diharapkan makin bersedia pula mereka menerima pelajaran agama di sekolah.
Pemilihan Tema
Duluuuu, waktu kecil saya suka sekali membaca ayat-ayat yang berisi cerita-cerita perumpamaan dan mukjizat yang dibuat Yesus .Jadi saya pikir why not? Saya ceritakan kembali saja dengan bahasa yang lebih sederhana.
Proses Penulisan
Proses penulisan kedua cerita berseri ini ternyata tak semudah menentukan temanya. Ada banyak studi yang harus dibuat. Saya harus membaca Kitab Suci dari banyak edisi, baik yang dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Saya harus membaca banyak jurnal, buku-buku cetak, kajian-kajian dan artikel untuk bisa mengangkat dengan tepat tema ayat yang ingin saya tulis menjadi buku. Penulisannya sempat tertunda juga karena tugas-tugas kantor ke luar kota.
Setelah hampir setengah tahun naskah serial Perumpamaan selesai. Dibagi dalam 4 buku dan masing-masing buku terdiri dari 7 hingga 8 cerita. Setelah itu lanjut dengan serial Mukjizat. Waktu yang diperlukan untuk menulis serial Mukjizat tak selama Parable karena mungkin saya sudah dapat gaya penceritaan yang cocok.
Bagian yang terakhir, sebelum naskah dikirim ke penerbit, saya minta si Kakak untuk membaca dulu. Dia suka. Lega. Rasanya setengah pekerjaan sudah selesai. Karena paling tidak si Kakak suka, paling tidak saya punya satu pembaca 🙂
Perjalanan menuju penerbitan
Naskah yang sudah jadi saya kirim ke Genta, imprint dari BIP khusus untuk buku anak Nasrani. Semua naskah langsung acc. Ilustrator untuk buku-buku ini semua dicarikan oleh BIP yang baik hati 🙂 🙂 Kerjasama dengan Ilustrator baik sekali dan hasilnya menurut ukuran saya sangat memuaskan.
Jadi terbitlah buku-buku ini. Dan…si Kakak langsung minta beli buku ini di toko…. padahal toh nanti ibunya juga dapat bukti terbit, tapi si Kakak tetap ingin beli 🙂 🙂
Oke demikan kisahnya. Semoga buku ini bermanfaat untuk anak-anak. God bless us all
Detail buku Mukjizat Dalam Kitab Suci 1 bisa dilihat di SINI
Detail buku Mukjizat Dalam Kitab Suci 2 bisa dilihat di SINI
Book Trailer ada di SINI