Di akhir 2019 lalu, saya mendapat kejutan, Novel “Misteri Harta Berdarah” masuk ke dalam nominasi Kusala Pena Merah atau Red Pen Award 2020.
Kusala Pena Merah diadakan dalam rangka memperkenalkan para penulis fiksi kiriminal, misteri, detektif, thriller beserta karya-karyanya. Penghargaan ini digagas oleh detectivesid, sebuah komunitas pemerhati fiksi kriminal, misteri, detektif dan thirller di Indonesia. Award ini adalah yang perdana dan diharapkan akan berkelanjutan di tahun-tahun selanjutnya.

Dikutip dari instagram detectivesid, award ini terinspirasi dari award serupa yang sudah lebih dulu ada yaitu Dagger Awards, Edgar Awards, dan lain sebagainya. Ada beberapa kategori dalam Kusala Pena Merah yaitu : Best Psychological Thriller, Best Crime Drama and Thriller, Best Mystery and Suspense, Best Teen/Young Adult Novel, Best Children Novel, dan Author of the Year. Kategori juga dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Indie dan Non Indie.
Selain masuk dalam nominasi Best Children Novel, saya juga masuk dalam nominasi Author of the Year :
Penentuan ditentukan berdasarkan voting pembaca,review dan resensi yang beredar dari buku yang dinominasikan serta penilaian khusus dari tim detectivesid.
Buku saya dan saya sendiri tidak muncul sebagai pemenang, tetapi saya cukup senang karena sudah mulai ada perhatian dan dukungan untuk novel bergenre detective, thriller, misteri, dan saya juga cukup bangga sudah bisa masuk dalam nominasi bersama-sama karya-karya hebat dari penulis-penulis luar biasa.
Baca juga
- Riset Novel Misteri Harta Berdarah di Museum Multatuli
- Behind the Scene Novel Misteri Harta Berdarah
- Book Launching Novel Misteri Harta Berdarah di AFCC 2019 Singapura
- Resensi Novel Misteri Harta Berdarah di detectivesid
- Cuplikan Bab 1 Novel Misteri Harta Berdarah
- Resensi Misteri Harta Berdarah di Website Agnesbemoe.com