Dari AFCC 2017 : Sesi Yang Saya Ikuti – Part 1

Bagi yang belum tahu, AFCC terdiri banyak kegiatan, di antaranya Writers and Illustrator Congress dan Teachers Congres yang berlangsung selama tiga hari plus dua hari berturut-turut, jadi total lima hari ya. Di dalam kongres-kongress itu berlangsung sesi-sesi presentasi secara pararel. Jadi, peserta kongres bisa memilih mau ikut sesi presentasi yang mana. Semua sesi di atas dirangkum dalam sebuah buku panduan acara yang di foto di atas itu. Di bawah ini saya share sesi-sesi yang berhasil saya ikuti, tapi tidak semuanya ya, karena di kebanyakan waktu saya lupa motret saking asyiknya mendengar materi. Ada juga yang saya ikut tapi tidak sampai selesai, lalu lanjut ke sesi sebelah karena dua-duanya temanya menarik, jadi malah tidak ada catatan sama sekali. Oiya, urutan di bawah ini adalah random saja, seketemunya foto. Yeah, saya sudah bilang kan di posting pertama saya tentang AFCC bahwa saya baru terpikir untuk posting di blog tentang aktivitas ini saat harus bersih-bersih foto di HP yang sudah mau crash.

Children’s Literature Lecture: Books from the Island of Story-Tellers

Kuliah umum ini diberikan oleh PJ Lynch, penulis dan ilustrator dari Irlandia yang karya-karyanya sudah sangat terkenal dan banyak memenangkan penghargaan international. Untuk proyek terbaru PJ Lynch sebagai Ireland’s Children Laureate bisa dicek di SINI

Di kuliahnya ini Lynch memprenstasikan tentang perkembangan karya tulis dan ilustrasi buku anak-anak di negaranya. Memberi banyak informasi tentang kondisi perbukuan di dunia utara sana. PJ Lynch juga bercerita tentang bagaimana pengalaman hidupnya yang pernah menjadi imigran mempengaruhi karya-karyanya. Inspiring!  Di akhir sesi saya sempat dapat tandatangan di buku Mysterious Traveller, yang diilustrasi oleh PJ Lynch.

img1495129696054

20170603_115619.jpg

Dapat tandatangan! Sempat ngobrol sebentar karena saya termasuk yang terakhir antri tandatangan. Katanya ‘it’s never too late to start writing’. Kog dia tahu aja ya kalau saya ini late-bloomer, Maka di bagian atas buku, tandatangannya ditambahi kata-kata “Yovita, you can do anything!”

Ilustrated Novels: Building a World

Nah, kalau yang ini sesinya Teh Ary Nilandari dan Andie Tong. Sudah tahu siapa Teh Ary kan? Pasti sudah. Penulis cerita anak, editor, translator yang sekarang lebih fokus untuk menulis di genre Young Adult. Teh Ary juga yang membimbing saya waktu menulis cerita misteri saya yang pertama “Misteri Kota Tua”.

Di sesi ini, Teh Ary membahas tentang gaya ilustrasi dalam seri KEO & NOAKI. Serial ini bercerita tentang persahabatan sekelompok anak sekolah. Dalam presentasinya Teh Ary menceritakan mengenai mengapa ilustrasi bergaya Manga dipilih untuk seri Keo dan Noaki. Mengutip makalahnya Teh Ary :

“Manga has captured the hearts of Indonesian young readers. Reading comic, they grow up with it, speak its visual language, fall in love with its Kawaii characters and built their own world with it”

Baik, jadi saya berubah pikiran tentang manga style illustration yang selama ini tidak pernah saya anggap serius. Dan ternyata, si Kakak juga hobi menggambar Manga, jadi apa yang dikatakan di atas, memang tidak terlalu meleset.

20170518_102000

Setelah sesi Teh Ary, Andie Tong membagikan pengalamannya  dalam membuat ilustrasi. Andie juga melakukan demonstrasi menggambar di tempat. Cukup impressive.

Keesokan hari, saya sempat foto-foto dengan Teh Ary, ini kesempatan langka, karena jarang-jarang bisa ketemu.

IMG-20170519-WA0014

 How Social Media Turned Me Into #KidLitDaddy

Sesi yang ini dibawakan oleh Don Bosco, founder dari website “Super Cool Book“. Dalam presentasinya Don Bosco bercerita tentang bagaimana media sosial dan digital marketing mentransformasi dirinya menjadi berbagai macam profesi, mulai dari pengarang, educator, enterpreuner, banyak deh. Don Bosco berbagi tips untuk bisa engage dengan social media audiencenya dan membentuk basis fans yang kuat.  Analisa perilaku audience digunakan untuk menggali ide, sampai dengan memasarkan produk yang berupa buku. Sesinya menarik, fun dan ringan. Intisari presentasi bisa dibaca sendiri di SINI

 

20170517_144043.jpg

Please Tell Me a Story Again! – Bibliotherapy for Hospitalised Children with Cancer

Sesi ini seharusnya dibawakan oleh Mbak Ida Farida dan Tety Elida. Namun karena Ibu Tety berhalangan, digantikan oleh DR Murti Bunanta dari KPBA. Dalam presentasi ini, Mbak Ida dan Ibu Murti menjelaskan tentang dampak therapeutic storytelling alias terapi dongeng terhadap anak-anak penderita kanker\. Istilah keren dari aktivitas semacam ini adalah “bibliotherapy”, penggunaan bahan bacaan sebagai alat untuk memberi efek menenangkang, menghilangkan stress dan kecemasan. KPBA memang selama ini aktif dan rutin melakukan kegiatan mendongeng untuk anak-anak penderita kanker setiap minggu. Pengalaman mendongeng tersebut dibagikan dalam sesi ini, bagaimana dongeng membuat anak-anak melupakan sejenak penyakit mereka dan menjadi lebih optimis dalam melawan penyakit mereka. Mengharukan!

Sayang sekali foto yang saya ambil buram dan backlight. Soalnya saya duduk paling belakang karena terlambat dan baru saja datang dari bandara.

Indonesian Illustrators: Getting International Recognition

Yang paling saya ingat dari sesi ini adalah jamnya yang pagi banget. Saat itu saya masih ngantuk dan bingung pilih sesi mana. Akhirnya masuk ruang sembarang saja. Tapi untung masuk di sini karena sesinya menarik! Presentasi dibawakan oleh Ibu Grace Kusnadi founder dari Popcorn Asia dan Maria Christania, ilustrator dari Indonesia yang saat ini bermukim di dunia utara sana.

20170518_084402

Maria menceritakan tentang gaya-gaya unik ilustrasi karya para ilustrator Indonesia yang banyak memenangkan penghargaan dunia dan mendapatkan international recoqnition.. Wow! info baru untuk saya yang kurang gaul ini. Kebanyakan studi kasusnya adalah pada buku-buku karya Litara Foundation. Ilustrasi  yang ditampilkan memang memukau. Sepulang dari AFCC, saya langsung cek website Litara dan memborong ke-15 judul bukunya sekaligus. Yang mau tahu buku-buku Litara silakan ke websitenya. Dijamin enggak nyesel mengoleksi buku-bukunya.

Ceritanya lanjut ke bagian 2 ya, karena sudah kepanjangan.

Baca juga artikel lain tentang AFCC :

Dari AFCC 2017 : Sesi Indonesian Mysteries and Historical Fiction Part 1

Dari AFCC 2017 : Sesi Indonesian Mysteries and Historical Fiction Part 2

Dari AFCC 2017 : Indonesian Pavilliun

Dari AFCC 2017 : Venue and Activities

Dari AFCC 2017 : Illustrator Gallery

Dari AFCC 2017 : Sesi Yang Saya Ikuti – Part 2

Dari AFCC 2017 : Liputan di Majalah Tempo

 Dari AFCC 2017 : Video – Sesi Indonesian Mysteries and Historical Fiction

Ditandai sebagai: